Rabu, 02 Maret 2011

Pelaku Kenal Korban

BLITAR - Perampokan yang menimpa janda warga Desa Slorok, Kecamatan Doko polisi belum juga terungkap, polisi masih menyelidiki. Namun, diduga kuat pelaku warga sekitar dan mengenali korban. Hal itu berdasar fakta di lapangan. Di antaranya, logat atau gaya bicara perampok saat menjalankan aksi dini hari. Yakni bahasanya khas Blitar ngoko atau kasar dan mudah dikenali. Seperti perkataan ketika korban bertanya kepada pelaku. “Wis ora usah nggenah-nggenahne, manut ae”. Hal itu memungkinkan jika pelakunya memang warga sekitar. Berbeda dengan aksi perampokan yang kerap terjadi. Rata-rata sedikit bicara dan bertanya. Dengan harapan tidak menimbulkan kecurigaan. Selain itu, indikasi menguat karena pelaku seakan paham betul dengan situasi dan kondisi rumah korban yang sepi. Hal itu menjadikan aksinya lancar dan tak terendus. Ya, korban selama ini tinggal bersama anak perempuannya masih berusia sembilan tahun dan tanpa ada lelaki. Sementara suaminya, cerai. Kapolsek Doko, AKP Sapto Rahmadi belum bisa menjelaskan detail tentang penyelidikan yang sudah dilakukan pihaknya. Dia juga tak bisa berandaiandai, karena kasus yang menimpa Sri Atmi, 48 itu masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut. “Kasus itu saat ini masih dalam penyelidikan, kami masih memintai keterangan beberapa saksi. Intinya masih masih lidik,” ungkapnya . Mantan Kapolsek Nglegok ini juga menambahkan, minimnya barang bukti juga menjadi kendala bagi polisi. Diakui atau tidak, barang bukti kerap menjadi petunjuk dalam mengungkap kasus Satu-satunya petunjuk yakni keberadaan keterangan korban ketika peristiwa berlangsung. Logat bicara, perawakan tubuh merupakan beberapa petunjuk yang kini didalami. Perwira dengan tiga balok di pundaknya ini juga meminta dukungan dari masyarakat. Jika ada informasi-informasi penting, diharapkan memberitahu kepada aparat demi pengungkapan kasus. “Mudah-mudahan cepat terungkap,” harapnya. Selain itu, untuk mempercepat perburuan terhadap dua pelaku perampokan itu, Polsek Doko mendapat back up personel dari Polres Blitar. Hal itu agar pihak kepolisian bisa segera mengungkap aksi perampokan yang menimpa guru SD tersebut. Sapto berharap, dua pelaku perampokan segera tertangkap, hal itu agar keresahan di masyarakat segera hilang. “Saat ini belum ada perkembangan, tapi sejumlah personel sudah kami turunkan untuk memburu dua pelaku tersebut. Selain itu juga ada back up personel dari Polres Blitar,” kata Sapto. Seperti diberitakan sebelumnya, perampokan yang terjadi di wilayah Kabupaten Blitar makin marak saja. Kali ini menimpa Sri Atmi, seorang guru SD di Desa Slorok, Kecamatan Doko kemarin. Perhiasan dan uang kas pura berjumlah Rp 1,25 juta yang dibawa janda 48 tahun itu raib digasak perampok berjumlah dua orang. Pelaku berhasil masuk ke rumah dengan cara mencongkel jendela. Pelaku menodong pisau dan membekap mulutnya agar tidak berteriak. Korban hanya bisa pasrah menunjukkan barang berharga karena khawatir nyawanya melayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar