Rabu, 02 Maret 2011

Catut Anggota Dewan, Peras Rumah Sakit

BLITAR – Anggota DPRD Kota Blitar yang menyorot pembangunan RSD Mardi Waluyo ternyata mau disalahgunakan orang tak bertanggung jawab. Seorang penelepon mengaku bernama Agus Zunaidi, anggota komisi III, diduga akan memeras rumah sakit pelat merah tersebut. Namun, aksi itu belum berhasil dan telah dilaporkan pihak kepolisian. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 kemarin. Pria mengaku Agus Zunaidi dari komisi III ini menelepon operator RSD Mardi Waluyo, Kota Blitar. Dia minta disambungkan ke pejabat rumah sakit di Jl Kalimantan tersebut. Oleh operator disambungkan ke bagian humas. Dan, diterima oleh salah satu staf humas yang kebetulan telah mengenal baik Agus. “Pertama dengar, saya sudah curiga. Lha wong logatnya saja kedengaran seperti orang Sumatera. Ngakunya nyari Pak Njunariadi, kabid humas,” tutur staf tersebut. Lantas, oleh staf tersebut “Agus” diminta menunggu dan akan disambungkan Namun, yang dicari tidak ada di tempat. “Kebetulan Pak Didik (panggilan Njunariadi, Red) tidak bisa dihubungi. Ada sekitar lima menit si penelepon itu menunggu. Akhirnya saya bilang kalau Pak Didik rapat di Pemkot,” kata staf perempuan tersebut. Karena timbul kecurigaan dari staf tersebut, maka meminta agar Agus jadi-jadian itu meninggalkan telepon yang bisa dihubungi. Walhasil, penelepon tersebut meninggalkan nomor telepon seluler. Bahkan staf humas ini sempat “ngetes” penelepon itu dengan menanyakan anggota DPRD dari partai mana. Sipenelepon malah balik memarahinya.  Tampaknya mengarah mau memeras atau ujung-ujung minta duit. “Yang jelas, ini sengaja ditujukan untuk niat yang tidak baik,” kata staf humas itu. Sementara Agus Zunaidi yangmendengar kabar kalau namanya  dicatut menyikapinya dengan tenang. Dia menyerahkannya pihak kepolisian untuk menyelidikinya. “Saya klarifikasi kepada semua pihak, utamanya instansi pemerintah. Harus hati-hati terhadap orang-orang tak bertanggung jawab yang menyatut nama anggota dewan. Saya pribadi tidak pernah melakukan hal itu,” kata politisi asal PPP ini. Bisa jadi, ide untuk menyatut nama Agus dan menyoal pembangunan RSD Mardi Waluyo itu setelah membaca berita koran ini yang menyoal kendala pembangunan di rumah sakit milik pemerintah tersebut. “Dari hasil diskusi sama temanteman humas dan polisi, bisa jadi dia mau minta uang. Yang jelas bukan maksud baik lah,” ujar Agus. Selanjutnya, Agus menyerahkan tindak lanjut dari “penelepon gelap” tersebut kepada kepolisian. Dia berharap, bisa segera terungkap siapa yang mencatut namanya. “Ini saya anggap sebagai risiko sebagai wakil rakyat yang getol menyoroti permasalahan pembangunan,”
ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar